Saturday, February 5, 2011

Tendang Mubarak, Rumah Putih sokong Omar Suleiman

Tendang Mubarak, Gedung Putih Dukung Omar Suleiman


Omar Suleiman mantan pimpinan tertinggi inteligen Mesir yang kini diangkat Hosni Mubarak sebagai wakil presiden

WASHINGTON-- Pemerintah Barack Obama sedang berunding dengan pegawai-pegawai Mesir mengenai satu usulan bagi pengunduran diri segera Presiden Hosni Mubarak , kata The New York Times, Khamis.

Berdasarkan cadangan itu, Mubarak akan menyerahkan kekuasaan kepada satu kerajaan peralihan yang dipimpin Wakil Presiden Omar Suleiman dengan sokongan tentera Mesir, kata akhbar itu, mengutip pegawai pemerintah dan diplomat Arab.

Juga dicadangkan kerajaan peralihan agar menyertakan satu kelompok-kelompok pembangkang termasuk Ikhwanul Muslimin yang diharamkan , untuk mula menyusun satu sistem pemilihan negara itu dalam usaha mengadakan pilihanraya yang bebas dan telus September, kata akhbar itu.

Turun memberi komen ialah juru bicara Pejabat Luar Negeri AS P.J Crowley mengatakan,

"Presiden, Melalui Hilalary Clinton dan para pegawai lainnya telah mendorong pemerintah Mesir memulakan satu peraihan yang tertib."

Pegawai-pegawai senior Obama mengatakan usul itu adalah salah satu dari beberapa opsyen yang sedang dibincangkan dengan pegawai tinggi Mesir pemerintah Mubarak, sungguhpun tidak secara langsung dengan dia, dalam usaha untuk meyakinkan dia mengundurkan diri sekarang,kata akhbar itu.

Dekat dengan CIA
Omar Suleiman, calon presiden pengganti Mubarak, diberitakan pernah mengatur interogasi brutal terhadap terdakwa pengganas yang diculik oleh CIA.

Suleiman juga diberitakan sempat menjadi operator yang sangat sibuk untuk melakukan perbincangan gencatan senjata yang sensitif dengan Israel dan Palestin dan juga pembicaraan di antara faksi-faksi yang bermusuhan di Palestin.

Suleiman merupakan produk dari hubungan AS-Mesir yang mendapat latihan pada tahun 1980-an di Sekolah dan Pusat Militer Khusus John F. Kennedy di Fort Bragg di North Carolina.

Setelah invasi AS ke Irak pada 2003, CIA bergantung pada Suleiman untuk menerima penghantaran tahanan yang bernama Ibn Sheikh al-Libi yang oleh pegawai AS diharapkan dapat membuktikan adanya kaitan antara regim Saddam Hussein di Irak dengan Al-Qaida.

Dalam buku "Ghost Plane" yang menulis mengenai program pengiriman tahanan itu, wartawan Stephen Grey menulis bahawa Mesir menghadapi kritikan awam dari parlimen mengenai catatan HAM-nya.

"Namun secara rahsia, lelaki seperti Omar Suleiman, inteligen paling kuat sekaligus polisi rahsia melakukan pekerjaan kami, pekerjaan yang bagi negara barat tidak ingin mereka kerjakan sendiri," tulisnya.voa-Islam

No comments: